Halo semua, kali ini tim Punya Hobi akan membahas mengenai artikel tentang perbedaan saham dan bitcoin buat kalian yang punya kesukaan tentang investasi.
Setiap kehidupan pasti perlu adanya perencanaan keuangan untuk masa depan. Salah satu cara yang paling banyak dilirik masyarakat adalah dengan berinvestasi.
Ada banyak pilihan instrument investasi, contohnya investasi saham atau bitcoin yang mampu menghasilkan banyak keuntungan.
Dewasa ini, berinvestasi pada saham ataupun bitcoin bisa dilakukan secara digital, dimana tak perlu adanya aset secara fisik.
Transaksi yang dilakukan pun bisa dengan cara transfer antar rekening bank yang bisa ditransaksikan melalui perangkat gadget berupa PC ataupun smartphone.
Ketahui Perbedaan Saham dan Bitcoin Sebelum Memulai Investasi
Sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi saham ataupun bitcoin, anda perlu memahami masing-masing instrument keuangan baik saham dan bitcoin.
Keduanya mungkin mirip, tetapi secara spesifik berbeda. Perbedaan bisa anda temui dari tipenya, satuan nilai, hingga aturan yang menyertainya.
Saham di Indonesia sudah diakui sejak lama dan setiap perusahaan yang go public pun pasti memiliki saham untuk diperdagangkan.
Bitcoin sendiri merupakan mata uang digital yang hanya bisa ditemui di dunia maya.
Berikut adalah perbedaan antara saham dan bitcoin sebagai instrumen investasi.
1. Bentuk Tipe Aset
Saham menjadi suatu aset yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan.
Misalnya anda memiliki membeli beberapa lembar saham di suatu perusahaan A, maka anda menjadi salah satu dari pemegang saham di perusahaan A tersebut.
Berbeda halnya dengan crypto atau bitcoin yang mana aset yang anda miliki tidak sepenuhnya dianggap sebagai kepemilikan anda di suatu perusahaan.
Sementara dalam pasar saham crypto sendiri memiliki 2 penggolongan yakni antara koin dengan token.
Kedua penggolongan ini didasarkan pada fungsi masing-masing. Koin kripto berguna untuk metode pembayaran atau transaksional.
Sementara token kripto sendiri berfungsi untuk utilitas akses ke berbagai protokol tertentu sesuai yang dikehendaki.
2. Dilihat dari Aspek Fundamental
Dalam berinvestasi, hal yang penting yang dijadikan sebagai tolak ukur adalah aspek fundamental.
Seperti pada investasi saham, yang mana anda akan dipertemukan pada proses analisis fundamental seperti return of asset, arus kas, return of investment dan lain-lain.
Aspek fundamental tersebut digunakan sebagai metode analisis yang akurat untuk mengukur efektifitas investasi secara berkala.
Berbeda halnya dengan aset bitcoin yang menggunakan analisis fundamental dengan aspek dasar secara global sesuai kebutuhan pasar akan bitcoin tersebut.
3. Adanya Volatilitas
Jika anda mulai memasuki dunia investasi baik dalam instrument saham maupun crypto bitcoin, anda tentu akan menemui volatilitas.
Volatilitas sendiri dimaksudkan sebagai penanda adanya naik turun nilai tukar di pasar uang, yang mana ada pada mata uang di setiap negara.
Perbedaan saham dan crypto juga bisa dilihat dari volatilitas yang terjadi.
Misal pada instrument saham akan dikendalikan dengan adanya auto rejection dan juga trading halt.
Hal tersebut akan dilakukan jika volatilitas yang ada di pasar uang mulai bekerja tak terkendali.
Sementara untuk instrument aset bitcoin atau cryptocurrency tidak aka nada metode untuk mengendalikan volatilitas.
Bitcoin hanya akan berjalan sesuai dengan permintaan dan penawaran di pasar crypto.
Dalam hal ini, anda tentu harus siap-siap menghadapi naik turunnya harga secara drastis.
4. Satuan Transaksi yang Digunakan
Jika anda bertanya apakah kripto termasuk saham, maka secara spesifik tentu bukan.
Kripto sendiri hanyalah mata uang digital yang tak memiliki bentuk fisik suatu kepemilikan dan hanya diperdagangkan di dunia maya saja dan rentan untuk mengalami peretasan oleh hacker.
Satuan transaksi kripto sendiri bisa bernilai sangat besar. Contohnya jenis bitcoin, dimana satu bitcoin bisa bernilai hingga ratusan juta rupiah.
Walaupun anda hanya memiliki modal kecil, anda masih tetap bisa berinvestasi bitcoin dengan akumulasi nilai yang anda transaksikan.
Sementara satuan transaksi dari saham sendiri dalam hitungan lot. Dalam satu lot, anda akan memperoleh 100 lembar saham.
Biasanya perusahaan di pasar saham akan menetapkan minimal pembelian satu lot saham dengan harga per lot mulai dari 100 ribuan rupiah.
5. Platform Perdagangan yang Menaungi
Baik crypto saham adalah memiliki platform perdagangan masing-masing sebagai tempat untuk melakukan transaksi.
Saham biasanya diperdagangkan melalui platform baik digital ataupun tidak dibawah naungan perbankan atau sekuritas yang tentunya legal dan diawasi oleh OJK.
Berbeda dengan cryptocurrency yang diperdagangkan melalui platform digital saja.
Misalnya ada aplikasi perangkat lunak yang dikhususkan sebagai tempat jual beli mata uang kripto atau sering disebut sebagai crypto wallet.
6. Jaringan Koneksi
Perbedaan kripto dan bitcoin lainnya adalah tentang jaringan koneksi di setiap negara.
Jika saat ini anda ingin melakukan transaksi saham luar negeri, maka anda pun harus mematuhi aturan transaksi saham di negara yang anda tuju. Dalam artian ada batasan yang harus dilewati.
Berbeda halnya dengan perdagangan bitcoin atau crypto yang dapat dilakukan secara bebas dan global tanpa adanya batas koneksi.
Walaupun bebas, pasti dibalik itu ada resiko besar yang harus anda hadapi ketika mulai berinvestasi dengan mata uang crypto.
7. Biaya Transaksi yang akan Dikeluarkan
Berinvestasi saham tentu anda juga harus rela berkorban. Mulai mengorbankan waktu hingga rela berkorban untuk membayar biaya transaksi yang tinggi.
Apalagi jika anda menggunakan jasa pialang, tentu anda harus membayar biaya komisi bagi pialang melalui penagihan nantinya.
Berbeda dengan crypto yang biaya transaksi yang dikeluarkan lebih rendah.
Misalnya saham crypto hari ini lebih menguntungkan crypto karena fee-nya lebih kecil dibanding saham.
Hal ini karena proses transaksi hanya dibebankan pada miner saja, bukan kepada pihak perusahaan lain.
8. Jadwal Waktu Perdagangan
Cara bermain saham crypto, terutama pada saham yang dapat ditransaksikan dengan jadwal khusus.
Jadi anda yang berinvestasi di saham harus paham dengan jadwal jual dan beli agar nantinya anda bisa memperoleh keuntungan.
Sementara dalam bertransaksi crypto, anda bebas melakukannya tanpa batasan waktu.
Selama 24 jam baik di pagi, siang, sore ataupun tengah malam pun, anda masih bisa melakukan akses jual beli crypto hanya melalui gadget yang anda miliki.
9. Adanya Regulasi
Setiap negara pasti memiliki aturan dalam melakukan transaksi, terutama jual beli aset.
Seperti halnya di Indonesia yang berdiri lembaga yang mengatur instrumen dan aset keuangan yaitu OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Baik saham maupun bitcoin yang diperdagangkan secara legal tentu melalui adanya penyaringan sesuai aturan OJK.
Sementara untuk crypto yang lolos secara legal dan beredar di Indonesia diatur secara khusus oleh Bappebti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.
10. Aspek Kehalalannya dalam Perspektif Syariah
Jika dipertanyakan apakah berinvestasi saham kripto halal atau haram, pasti ada landasan hukum yang perlu anda ketahui.
Investasi saham selama masih sesuai regulasi OJK maka dipastikan halal transaksinya.
Sementara untuk crypto, menurut fatwa MUI bahwasanya crypto bukan sebagai instrument investasi melainkan spekulasi atau untung-untungan.
Spekulasi sendiri dapat merugikan orang lain sehingga MUI pun mengharamkan bertransaksi menggunakan mata uang crypto.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan investasi saham atau bitcoin sebelum memulai investasi.
Melihat beberapa perbedaan diatas, tentunya anda harus pandai memilih mana yang menguntungkan dan aman.
Jadi, pilihlah instrument investasi yang sudah legal di Indonesia.