Burung loverbird adalah spesies yang mirip dengan beo berukuran kecil dan berwarna-warni.
Loverbird sendiri bisa menjadi hewan peliharaan yang menarik dan fantastis karena menghasilkan suara yang bagus.
Asal burung lovebird sendiri adalah milik genus Agapornis, yang memiliki total sembilan spesies berbeda.
Mengenal Habitat Burung Lovebird dan Jenis-jenisnya
Burung loverbird atau burung cinta sendiri adalah genus kecil burung beo yang memang memiliki nama Latin gapornis.
Kesembilan jenis loverbird dalam genus ini secara alami ditemukan di Afrika, meskipun penyebaran dan habitatnya berbeda-beda.
Jenis burung satu ini suka memakan buah, biji-bijian, tanaman pertanian, serangga, dan lainnya.
Habitat
Jika Anda ingin memelihara Agapornis, atau burung beo apa pun, pastikan untuk melakukan penelitian sehingga Anda tahu apa yang dibutuhkan burung ini untuk berkembang.
Loverbird sendiri bisa hidup selama 20 tahun atau lebih, jadi Anda harus bisa merawatnya untuk waktu yang lama.
Loverbird sendiri adalah salah satu spesies burung cerdas yang membutuhkan cinta dan perhatian.
Dinamakan dengan ‘Lovebird’ atau ‘Sejoli’ dalam bahasa Indonesia karena memiliki simbol ikatan kuat yang membentuk pasangan untuk berkomitmen.
Bahkan terkadang dikatakan bahwa burung ini juga akan mati jika pasangannya meninggal! Namun mitos ini juga tidak sepenuhnya benar.
Meskipun loverbird bersifat monogami dan kematian pasangannya dapat memengaruhi kesehatannya, burung ini tidak serta merta membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pasangannya daripada spesies burung beo lainnya.
Sebagian besar spesies lovebird berasal dari benua Afrika, kecuali lovebird Madagaskar (berkepala abu-abu), yang berasal dari pulau Madagaskar.
Dari sembilan spesies loverbird yang ada, enam terdaftar sebagai Least Concern oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.
Namun, tiga dari spesies tersebut memiliki beberapa masalah yang terancam punah. Lovebird Fischer dan Lovebird Nyasa sama-sama hampir terancam punah.
Pakan
Seperti kebanyakan burung, lovebirs suka bergerak dan membutuhkan kandang besar.
Lovebird yang terkurung dalam sangkar kecil dan tidak pernah diberi kebebasan cenderung menjadi neurotik dan dapat mengembangkan kebiasaan melukai diri sendiri.
Mainan adalah suatu keharusan bagi burung yang aktif ini. Perlu diingat bahwa lovebird adalah pengunyah yang kuat, jadi pilihlah mainan yang tahan untuk dikunyah tanpa menimbulkan bahaya.
Dengan perawatan yang tepat dan pola makan yang seimbang, seekor lovebird dapat hidup antara 12 dan 15 tahun atau lebih.
Makanan burung lovebird sendiri harus mengandung nutrisi yang baik dan tentunya seimbang.
Seperti halnya kebanyakan burung, diet seimbang perlu menyediakan nutrisi penting seperti:
- Air
- Protein
- Karbohidrat
- Serat
- Lipid
- Mineral
- Vitamin
Hindari memberikan hanya biji untuk pakan lovebird karena bisa menyebabkan hewan satu ini malnutrisi.
Nah, malnutrisi ini bisa menyebabkan banyak penyakit yang berhubungan dengan kesehatannya.
Pilihan pemberian makan lovebird terbaik adalah yang diformulasikan dengan mencakup nutrisi penting.
Jangan berikan burung opsi untuk memilih makanan yang disukainya.
Anda perlu variasi pakan yang penting untuk perkembangan burung.
Selain itu, Anda juga perlu menambahkan suplemen pakan yang diformulasikan dengan sayuran, buah, dan bahkan makanan sehat yang aman untuk burung.
Pelajari makanan apa yang harus dihindari, dan bisa tanyakan kepada dokter hewan Anda sebelum menawarkan makanan kepada lovebird jika Anda memiliki kekhawatiran berlebih.
Jenis – jenis Lovebird
1. Lovebird Fischer
Mari mulai dengan salah satu jenis burung lovebird yang sangat populer dan banyak dijual sebagai hewan peliharaan.
Harga burung lovebird satu ini juga yang paling terjangkau dibanding lainnya.
Lovebird Fischer lebih dikenal sebagai burung agapornis fischeri, bagian dari kelompok lovebird dengan cincin atau lingkaran hitam di sekitar matanya.
Lovebird Fischer secara alami ditemukan di sabana Afrika di Tanzania, di mana ia bertahan hidup dari benih rumput dan pohon.
Populasi liar juga dapat ditemukan di banyak tempat berbeda, dari Florida hingga Prancis dan Portugal.
Meskipun demikian, spesies ini dianggap hampir terancam di habitat aslinya.
Sebagai hewan peliharaan, loverbird fischeri disukai oleh orang-orang karena warna, kecerdasan, dan kesetiaannya.
Suara burung lovebird jenis ini juga sangat bagus dan menarik untuk dijadikan kontestan lomba.
2. Lovebird Kacamata Topeng
Agapornis personatus adalah salah satu burung lovebird tercantik yang juga dikenal sebagai lovebird berkerah kuning atau lovebird kacamata topeng.
Jenis lovebird satu ini mudah dikenali dari bentuk kepalanya yang yang seluruhnya hitam, sementara dada dan lehernya berwarna kuning, sayapnya hijau, dan paruhnya berwarna merah cerah.
Seperti lovebird fischer, lovebird kacamata topeng ssecara alami ditemukan di sabana Tanzania, seperti Serengeti.
Di sini, lovebird kacamata topeng memakan biji-bijian seperti millet liar dan Akasia, dan bersarang di pohon berlubang.
Seperti sepupunya, ia juga invasif di beberapa tempat, termasuk populasi di Arizona dan Prancis.
Lovebird kacamata topeng banyak disukai karena kepribadiannya yang khas.
Jenis burung ini karena suka bersuara.
Pancingan suara burung lovebird ini menyenangkan dan Anda tidak akan pernah bosan memelihara hewan ternak ini di rumah.
3. Lovebird Pipi Hitam
Agapornis nigrigenis atau burung lovebird berpipi hitam, memang terlihat sangat mirip dengan Agapornis personatus.
Namun, ada perbedaan karena jenis loverbird satu ini sama sekali tidak memiliki leher dengan warna kuning yang khas. Jenis loverbird satu ini punya dada dengan warna oranye kecil.
Burung lovebird berpipi hitam sendiri mudah ditemukan secara alami di Zambia atau kawasan hutan.
Sayangnya spesies satu ini dikategorikan rentan dan populasinya juga menurun, emungkinan hanya tersisa kurang dari 10.000 individu di alam liar.
Ancaman tmasuk perangkap, hilangnya habitat, perubahan iklim, pengelolaan air dan banyak lagi membuat burung lovebird berpipi hitam ini mulai terancam punah.
Lovebird pipi hitam jauh lebih jarang ditemukan di peternakan burung daripada dua spesies yang disebutkan di atas.
Burung lovebird berpipi hitam,tampaknya cukup mudah berkembang biak, sayang sulit ditemukan sebagai hewan peliharaan.
Padahal jika merujuk mp3 suara burung lovebird, kicauan burung satu ini sangat bagus.
4. Burung Lovebird Lilian
Lilian adalah salah satu jenis burung lovebird murah dengan nama latin Agapornis lilianae.
Burung ini juga disebut lovebird Nyasa, terlihat sangat mirip dengan Agapornis fischeri yang disebutkan sebelumnya.
Hanya saja, varian fischeri tidak memiliki warna coklat di kepala.
Burung lovebird ini ternyata tidak terlalu mudah berkembang biak karena sudah dianggap hampir terancam di habitat aslinya.
Burung lovebird lilian sendiri memiliki ukuran yang lebih kecil dengan panjang maksimal sekitar 13 cm.
Agapornis lilianae secara alami ditemukan di beberapa bagian Zambia, Malawi, Mozambik, Zimbabwe dan Tanzania.
Burung lovebird lilian suka mendiami habitat hutan atau sabana dan suka sekali memakan biji rumput.
5. Lovebird berkepala abu-abu
Lovebird kepala abu-abu secara ilmiah dikenal sebagai Agapornis canus, nama umum lainnya adalah lovebird Madagaskar.
Di pulau besar Madagaskar, burung lovebird ini dapat ditemukan hidup di sekitar tepi hutan, padang rumput yang ditumbuhi pohon palem, dan zona pertanian.
Agapornis canus tidak terlalu populer sebagai hewan peliharaan.
Di penangkaran, burung ini suka gelisah dan sulit berkembang biak.
Namun, jenis lovebird satu ini memiliki populasi yang terbilang masih banyak di dunia.
Ingin sekali memelihara burung lovebird?
Kira-kira jenis lovebird apa nih yang ingin sekali Anda pelihara di rumah nantinya?
